logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บBerkah Harga Kopi Melonjak,...
Iklan

Berkah Harga Kopi Melonjak, Petani Bisa Sekolahkan Anak hingga Memperluas Kebun

Di tengah euforia membubungnya harga kopi, petani harus tetap menjaga kualitas demi mengangkat citra kopi Sumsel.

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
ยท 1 menit baca
Pemilik merek dagang Kopi Benua, Jono Darma Putra, menunjukkan biji kopi arabika asal Semendo, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, yang ada di pabrik Kopi Benua, Palembang, Selasa (11/6/2024).
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Pemilik merek dagang Kopi Benua, Jono Darma Putra, menunjukkan biji kopi arabika asal Semendo, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, yang ada di pabrik Kopi Benua, Palembang, Selasa (11/6/2024).

Setelah tahun 1998 atau saat kurs dollar Amerika Serikat membubung tinggi, akhirnya petani kopi robusta di Sumatera Selatan bisa kembali menikmati berkah dari tingginya harga jual kopi. Mereka mengekspresikan kegembiraannya dengan berbagai cara, ada yang memanfaatkan untuk modal sekolah anak, membeli kendaraan, hingga memperluas kebun.

Aura gembira begitu terasa dari petani kopi asal Kota Pagar Alam, Sumsel, Novian Fazli (50). Seusai memberi salam, Novian langsung menyapa dengan penuh kehangatan dan teriring tawa yang begitu lepas saat Kompas menghubungi dari Palembang, Selasa (11/6/2024). โ€Bagaimana, apa yang mau saya ceritakan soal kopi. Yang pasti, harga kopi robusta asalan (tidak semua petik merah) sedang tinggi, harganya Rp 70.000-Rp 72.000 per kilogram (kg),โ€ ujar Novian penuh semangat.

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan