logo Kompas.id
NusantaraSistem ”Mooring” Menjaga...
Iklan

Sistem ”Mooring” Menjaga Jantung Segitiga Karang Dunia di Raja Ampat

Sistem tambat kapal untuk berlabuh menjadi salah satu cara melindungi kekayaan terumbu karang di Raja Ampat.

Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
· 1 menit baca
Sekelompok besar ikan bluestripe snapper (<i>Lutjanus kasmira</i>) hidup berkelompok besar di terumbu karang titik selam Blue Magic Raja Ampat Papua Barat, Jumat (20/6/2014). Surga bagi pecinta pemandangan bawah laut ini menyimpan 1.300 jenis ikan dan 70 persen jenis karang dunia.
KOMPAS/ICHWAN SUSANTO

Sekelompok besar ikan bluestripe snapper (Lutjanus kasmira) hidup berkelompok besar di terumbu karang titik selam Blue Magic Raja Ampat Papua Barat, Jumat (20/6/2014). Surga bagi pecinta pemandangan bawah laut ini menyimpan 1.300 jenis ikan dan 70 persen jenis karang dunia.

RAJA AMPAT, KOMPAS — Kawasan konservasi perairan di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, menjadi jantung dari segitiga karang dunia. Kawasan seluas 1,9 juta hektar ini mulai menggunakan sistem mooring atau alat tambatan untuk kapal wisata berlabuh demi menjaga 1.700 spesies terumbu karang di sana.

Pemasangan mooring di Raja Ampat dimulai pada Jumat (7/6/2024). Pemasangan alat seberat 430 kilogram ini di dua titik perairan, yakni di Pulau Friwen dan Mioskun.

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan