logo Kompas.id
NusantaraTapera Kian Menyulitkan...
Iklan

Tapera Kian Menyulitkan Pekerja Mandiri Berpenghasilan Tak Pasti

Kepesertaan Tapera perlu ditinjau ulang agar tidak membebani pekerja swasta, terutama di sekotr informal.

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
· 1 menit baca
Hunian rumah tapak terus bermunculan di Bekasi, Jawa Barat, seperti yang terlihat di kawasan Kedungjaya, Senin (9/1/2023). Pemerintah melalui Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menargetkan menyalurkan 220.000 rumah subsidi kredit pemilikan rumah (KPR) fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah pada 2023.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Hunian rumah tapak terus bermunculan di Bekasi, Jawa Barat, seperti yang terlihat di kawasan Kedungjaya, Senin (9/1/2023). Pemerintah melalui Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menargetkan menyalurkan 220.000 rumah subsidi kredit pemilikan rumah (KPR) fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah pada 2023.

PALEMBANG, KOMPAS — Sejumlah pekerja swasta dan pekerja mandiri atau informal menilai program Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera akan menjadi beban baru dalam kehidupan mereka. Selama ini penghasilan mereka sangat pas-pasan, khususnya pekerja mandiri yang berpenghasilan tak pasti.

Penarik ojek daring asal Alang-Alang Lebar, Palembang, Hendra (43), merasa waswas setelah mendengar isu pemerintah akan mengoperasikan program Tapera untuk pekerja mandiri atau informal selambat-lambatnya pada 2027. Itu artinya penarik ojek daring seperti dirinya bakal turut diwajibkan dalam program tersebut.

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan