logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPotongan 2,5 Persen...
Iklan

Potongan 2,5 Persen Memberatkan, Tak Semua Karyawan Butuh Tapera

Program Tapera dinilai memberatkan buruh dan pengusaha di Jateng. Penyediaan rumah disebut jadi tanggung jawab negara.

Oleh
KRISTI DWI UTAMI
Β· 1 menit baca
Penghuni melintas di kompleks perumahan subsidi di Desa Mojosongo, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (1/2/2020).  Kompleks perumahan subsidi bermunculan di kabupaten itu dengan sasaran konsumen masyarakat berpenghasilan rendah.
FERGANATA INDRA RIATMOKO

Penghuni melintas di kompleks perumahan subsidi di Desa Mojosongo, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (1/2/2020). Kompleks perumahan subsidi bermunculan di kabupaten itu dengan sasaran konsumen masyarakat berpenghasilan rendah.

SEMARANG, KOMPAS β€” Sejumlah buruh dan pengusaha di Jawa Tengah mengaku keberatan dengan program Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera yang digagas pemerintah. Potongan 2,5 persen yang dibebankan kepada pekerja dan potongan 0,5 persen yang dibebankan kepada pemberi kerja dinilai terlalu besar. Di sisi lain, tidak semua karyawan butuh membeli rumah.

Salah satu yang keberatan dengan potongan Tapera adalah Cindy (24), pekerja sebuah perusahaan swasta di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Setiap bulan, Cindy yang digaji Rp 3,3 juta itu mengaku sudah terlalu banyak menanggung beban potongan.

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan