angkutan darat
84 Persen Kecelakaan Bus Pariwisata Akibat Rem Blong dan Kantuk Pengemudi
Dua faktor penyebab kecelakaan itu harus segera ditangani hingga tuntas agar kecelakaan tak terus berulang.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F05%2F12%2F41d7170e-037e-4de4-99d9-2697812bf6fc_jpg.jpg)
Sejumlah sisa interior bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024), dikumpulkan di sekitar lokasi kejadian.
SURAKARTA, KOMPAS — Komite Nasional Keselamatan Transportasi menyebut 84 persen penyebab kecelakaan bus pariwisata hanya disumbang oleh dua faktor, yakni kegagalan sistem pengereman dan kelelahan pengemudi sehingga mengantuk. Karena itu, upaya pencegahan kecelakaan harus difokuskan dalam menangani dua faktor tersebut.
Hal itu dikemukakan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono saat menjadi pembicara dalam diskusi yang digelar Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (28/5/2024). Diskusi itu menghadirkan semua pemangku kepentingan angkutan bus pariwisata.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 11 dengan judul "Rem Blong dan Sopir Ngantuk Pemicu Kecelakaan ".
Baca Epaper Kompas