logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPembalakan Hutan dan Kerusakan...
Iklan

Pembalakan Hutan dan Kerusakan Lingkungan Picu Amuk Alam di Sulawesi Selatan

Petaka beruntun di Sulsel adalah akumulasi pembalakan hutan dan kerusakan daerah aliran sungai yang telah lama terjadi.

Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
Β· 1 menit baca
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin berjalan meniti jembatan kayu di Kecamatan Latimojong, Luwu, Kamis (9/5/2024). Hingga kini, sebagian desa di Luwu masih terisolasi.
DOKUMENTASI HUMAS PEMPROV SULSEL

Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin berjalan meniti jembatan kayu di Kecamatan Latimojong, Luwu, Kamis (9/5/2024). Hingga kini, sebagian desa di Luwu masih terisolasi.

Banjir dan Longsor yang terjadi beruntun di Sulawesi Selatan bukan hanya karena hujan lebat. Kerusakan hutan akibat pembalakan liar dan kerusakan lingkungan di daerah tangkapan air memicu bencana hidrometeorologi yang memukul warga. Kebijakan tepat dalam mengatasi persoalan lingkungan di Sulsel mendesak dilakukan sebelum lebih banyak lagi jatuh korban.

Dalam kekalutan, Risno dan 26 kerabatnya turun gunung meninggalkan Desa Buntu Serek, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (7/5/2024) lalu. Berjalan kaki hingga lebih enam jam melewati gunungan longsor dan menyeberangi sungai, mereka tiba di Posko Bencana Banjir di Belopa, ibu kota Luwu.

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan