KORUPSI TIMAH
Hasil Timah Hanya Nikmat Sesaat bagi Warga
Pertambangan timah sejatinya tidak haram jika dikelola sesuai aturan berlaku demi memberikan manfaat besar untuk warga.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F04%2F29%2F83605080-53d2-428b-bc46-2601aac69eb4_jpg.jpg)
Contoh praktik pertambangan timah di laut di Museum Timah, Kota Pangkal Pinang, Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung, Sabtu (27/4/2024). Jika dikelola sesuai aturan berlaku, penambangan timah diyakini bisa memberikan manfaat besar untuk masyarakat dan menjaga keseimbangan alam untuk perkembangan sektor-sektor lainnya, seperti pertanian, perkebunan, kelautan, dan pariwisata.
Hasil tambang timah memang menggiurkan karena bisa menghasilkan uang jutaan rupiah dalam sehari. Namun, tidak semua masyarakat setempat bisa menikmati kesejahteraan dari tambang timah. Sebaliknya, tidak sedikit yang justru menanggung ekses dari tambang ilegal, salah satunya kerusakan lingkungan.
Tintin (53), nelayan di kawasan Pangkal Arang, Kecamatan Pangkal Balam, Kota Pangkal Pinang, Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung, Rabu (24/4/2024), tampak sedang merapikan kapal penangkap ikan berukuran sekitar 30 gross ton (GT). Kapal itu baru dibuatnya dalam enam bulan terakhir saat ia ingin kembali menjadi nelayan.