"Maksuba” dan ”Lapan Jam”, Kue Sakral dari Palembang untuk Hari Spesial
Walau zaman berganti, perempuan Palembang terus menjaga tradisi menyajikan maksuba atau lapan jam terbaik di Idul Fitri.
Di antara sekian banyak jenis kudapan, ada dua kue basah yang nyaris selalu tersedia di rumah-rumah orang Palembang, Sumatera Selatan saat tiba hari spesial, terutama Idul Fitri, yakni maksuba dan lapan jam, atau salah satu dari keduanya. Sejak lampau, maksuba dan lapan jam adalah kue sakral yang mempertaruhkan marwah perempuan Palembang dalam menyambut hari-hari yang spesial, terutama di ”Hari Kemenangan”.
Seminggu terakhir Ramadhan, aroma telur bercampur gula, susu, dan mentega mulai menyeruak dari rumah-rumah di Palembang ataupun dari toko-toko kue yang aktivitasnya melonjak berkali-kali lipat dibandingkan hari biasa. Terang saja karena perempuan di rumah-rumah ataupun di toko-toko mulai sibuk mempersiapkan kue yang akan disajikan untuk Idul Fitri yang oleh masyarakat lokal disebut Ari Rayo atau Rirayo.