Kain Tradisional
Wastra Aceh Punya Cerita
Di tangan anak-anak muda, kain tradisional Aceh bertansformasi dan menggeliat bersama industri ”fashion”.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F03%2F26%2Fefb6b7d1-b694-41ef-9605-900f10fe4fb1_jpg.jpg)
Produksi kain tenun menggunakan alat tenun bukan mesin di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Rumah produksi Tenun Kutaraja mengangkat motif tradisional Aceh.
Wastra Aceh bukan sekadar simbol kebudayaan. Kain-kain tradisional Aceh menyimpan potensi ekonomi yang besar, apalagi jika dikembangkan sepenuhnya dari hulu ke hilir agar tumbuh bersama.
Bunyi ketukan alat tenun bukan mesin bersahut-sahutan dari lantai dua rumah produksi Tenun Kutaraja di Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Sabtu (30/3/2024). Dua anak muda yang berada di balik alat tenun itu terlihat konsentrasi menyulam benang untuk membuat motif pintu aceh.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Wastra Aceh Punya Cerita".
Baca Epaper Kompas