logo Kompas.id
NusantaraHutan Jerumbun, dari Pilu Jadi...
Iklan

Hutan Jerumbun, dari Pilu Jadi Rindu

Hutan Jerumbun, kawasan yang pernah terbakar itu, kini menjadi hutan pendidikan dan tempat kunjungan yang menyenangkan.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
· 1 menit baca
Mahasiswa Antakusuma Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada Sabtu (24/2/2024) mengunjungi Jerumbun, kawasan konservasi yang menjadi penyangga Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP). Mereka melintas di Jembatan Ledan di Jerumbun yang merupakan pintu masuk dan keluar hutan tersebut.
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Mahasiswa Antakusuma Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada Sabtu (24/2/2024) mengunjungi Jerumbun, kawasan konservasi yang menjadi penyangga Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP). Mereka melintas di Jembatan Ledan di Jerumbun yang merupakan pintu masuk dan keluar hutan tersebut.

Hutan Jerumbun di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pernah menyimpan segudang cerita pilu. Puluhan tahun berlalu, segala yang pernah rusak kini menjadi tempat belajar bagi warga dunia. Tidak hanya ilmu, mereka pulang membawa rindu.

Koook…koook!” Suara gagak hutan (Corvus enca) memekik, Jumat (23/2/2024) pagi. Suaranya terselip di antara pepohonan Jerumbun, hutan penyangga Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) di Desa Sekonyer, Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalteng. Dalam pemahaman warga sekitar, jerumbun kurang lebih berarti kawasan hijau yang luas.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan