logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKurangi Penggunaan Batubara,...
Iklan

Kurangi Penggunaan Batubara, PLTU di NTB Mulai Gunakan Biomassa

Sepanjang 2023, pemakaian biomassa sebagai substitusi batubara di NTB mencapai 11.000 ton lebih.

Oleh
ISMAIL ZAKARIA
Β· 1 menit baca
Ilustrasi. Alat berat bekerja untuk menata dan mempersiapkan batubara di <i>coal yard</i> Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (11/10/2021). Sejak akhir 2020, PLN Unit Induk Wilayah NTB mulai mendorong penggunaan biomassa seperti sampah dan serbuk kayu sebagai substitusi batubara di PLTU Jeranjang.
ISMAIL ZAKARIA

Ilustrasi. Alat berat bekerja untuk menata dan mempersiapkan batubara di coal yard Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (11/10/2021). Sejak akhir 2020, PLN Unit Induk Wilayah NTB mulai mendorong penggunaan biomassa seperti sampah dan serbuk kayu sebagai substitusi batubara di PLTU Jeranjang.

MATARAM, KOMPAS β€” Komitmen untuk mewujudkan target nol emisi karbon di Nusa Tenggara Barat terus diperkuat. Salah satunya dengan mendorong peningkatan transisi energi bersih melalui pemakaian biomassa sebagai substitusi batubara atau co-firing. Pada 2023, pemakaian biomassa di pembangkit listrik tenaga uap di NTB mencapai lebih dari 11.000 ton.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Sudjarwo dalam keterangan pers di Mataram, Jumat (23/2/2024), mengatakan, total pemakaian biomassa untuk substitusi batubara selama 2023 di NTB mencapai 11.015,36 ton. Pemakaiannya tersebar di PLTU yang berada di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan