Cuaca Ekstrem
Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Maluku, Aktivitas Pelayaran Berisiko Tinggi
Gelombang tinggi Februari ini berisiko bagi pelayaran. Di Laut Arafuru, tanker MT Koan tenggelam dihantam ombak.

Para anak buah kapal MT Koan tiba di Pelabuhan Laut, Saumlaki, setelah dievakuasi dari perairan Arafuru, Kamis (15/2/2024). Tanker MT Koan bocor setelah dihantam gelombang ombak setinggi 5 meter dan tenggelam di perairan perbatasan Indonesia-Australia.
AMBON, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga 2,5 meter terjadi di wilayah perairan Maluku. Masyarakat pesisir yang hendak melaut dan berlayar diimbau waspada mengingat risiko terhadap keselamatan cukup tinggi. Di perairan Arafuru, cuaca ekstrem tersebut membuat sebuah tanker minyak rusak dihantam ombak hingga tenggelam.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Ambon, Suaif Iriyanto, menjelaskan, gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di Maluku terjadi di Laut Arafuru, Laut Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Kei, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, dan Kepulauan Babar. Hal ini didorong oleh pola angin kencang dengan kecepatan 6 hingga 25 knot yang bergerak dari bagian utara hingga timur laut Indonesia. Selain itu, gelombang tinggi juga didorong angin yang bergerak dengan kecepatan 4-25 knot di wilayah barat daya Indonesia.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 4 dengan judul "Aktivitas Pelayaran Berisiko Tinggi".
Baca Epaper Kompas