logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊRuang Laut Warga Halmahera...
Iklan

Ruang Laut Warga Halmahera Kian Sempit akibat Tambang Nikel

Pertambangan mineral di sekitar kawasan Halmahera, Maluku Utara, kian menekan kehidupan nelayan. Riset pun dibatasi.

Oleh
RAYNARD KRISTIAN BONANIO PARDEDE
Β· 1 menit baca
Progres pembangunan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang merupakan kawasan industri terpadu untuk pengolahan logam berat dan berlokasi di Desa Lelilef, Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.
KOMPAS/DANU KUSWORO

Progres pembangunan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang merupakan kawasan industri terpadu untuk pengolahan logam berat dan berlokasi di Desa Lelilef, Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.

TERNATE, KOMPAS – Ruang pesisir masyarakat di Kepulauan Halmahera, Maluku Utara terus tertekan akibat aktivitas pertambangan nikel di sana. Penyempitan ruang juga terjadi karena larangan dari pihak perusahaan bagi masyarakat untuk beraktivitas, baik melaut maupun meneliti keadaan di sekitar teluk. Pengawasan dan advokasi perlu dilakukan dari tingkat lokal hingga negara asal investor tambang.

Peneliti Oseonagrafi di Universitas Khairun Abdul Motalib menjelaskan, aktivitas pertambangan di kawasan teluk Kepulauan Halmahera mengubah lanskap kawasan akibat berkurangnya tutupan mangrove, dan menurunnya jumlah lamun dan terumbu karang. Hal ini membuat ekosistem laut terganggu karena mangrove dan terumbu karang merupakan tempat ikan hidup dan mencari makan. Kehidupan nelayan pesisir pun tertekan karena berkurangnya tangkapan ikan.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan