logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊBudidaya Bambu untuk Kehidupan...
Iklan

Budidaya Bambu untuk Kehidupan Lebih Baik di NTT

Upaya konservasi lahan dilakukan di NTT dengan menanam bambu di lahan seluas 500 hektar di tujuh kabupaten.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
Monika Sina (52), warga Desa Rateroru, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, memperlihatkan anakan bambu yang diambil dari tempat pembibitan. Bambu ditanam di hutan sosial, yang sudah ada tanaman lain, di lahan kritis, sumber -sumber air, bantaran sungai, dan lereng bukit rawan longsor di Kabupaten Ende.
DOKUMEN ANITA YUYUN YAYASAN BAMBU LESTARI

Monika Sina (52), warga Desa Rateroru, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, memperlihatkan anakan bambu yang diambil dari tempat pembibitan. Bambu ditanam di hutan sosial, yang sudah ada tanaman lain, di lahan kritis, sumber -sumber air, bantaran sungai, dan lereng bukit rawan longsor di Kabupaten Ende.

Problem kekeringan hingga lahan kritis serasa identik dengan sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur. Beragam upaya dilakukan untuk mengatasi persoalan itu, salah satunya lewat budidaya bambu.

Pada musim hujan tahun ini, Yayasan Bambu Lestari bersama masyarakat di tujuh kabupaten di Nusa Tenggara Timur menanam bambu di lahan seluas 500 hektar. Penanaman dilakukan di kawasan hutan sosial masyarakat, lahan tandus, dan sumber-sumber mata air.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan