logo Kompas.id
Nusantara”Dhaup Ageng” Pakualaman,...
Iklan

”Dhaup Ageng” Pakualaman, Panggung Kekayaan ”Bumi Mataram”

”Dhaup ageng” atau pernikahan agung di Kadipaten Pakualaman, Yogyakarta, turut membawa pesan ihwal pelestarian budaya.

Oleh
MOHAMAD FINAL DAENG, HARIS FIRDAUS
· 1 menit baca
Bendoro Pangeran Haryo Kusumo Kuntonugroho (tengah), putra bungsu KGPAA Paku Alam X, berjalan keluar dari Pura Pakualaman, Yogyakarta, menuju Masjid Besar Pakualaman untuk melangsungkan upacara akad nikah dengan Laily Annisa Kusumastuti, Rabu (10/1/2024).
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Bendoro Pangeran Haryo Kusumo Kuntonugroho (tengah), putra bungsu KGPAA Paku Alam X, berjalan keluar dari Pura Pakualaman, Yogyakarta, menuju Masjid Besar Pakualaman untuk melangsungkan upacara akad nikah dengan Laily Annisa Kusumastuti, Rabu (10/1/2024).

Alunan gamelan mengiringi suasana khidmat yang tercipta di tratag Bangsal Sewatama, Rabu (10/1/2024). Bangunan megah berbentuk pendopo di Pura Pakualaman, Yogyakarta, tersebut menjadi saksi berlangsungnya momen istimewa hari itu. Selain merayakan pertemuan dua insan dalam ikatan perkawinan, acara ini juga membawa pesan pelestarian kekayaan budaya.

Dari arah timur bangsal, Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Kusumo Kuntonugroho (27) berjalan perlahan dalam iring-iringan. Kusumo adalah sang pengantin pria, putra bungsu Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X dan Gusti Kanjeng Bendoro Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam. Paku Alam X merupakan pemimpin di Kadipaten Pakualaman sekaligus Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Editor:
HARIS FIRDAUS
Bagikan