BENCANA
Waktu Terjeda di Kaki Gunung ”Kembar” Lewotobi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pertama kali tercatat dalam sejarah manusia terjadi pada tahun 1861. Adapun erupsi Gunung Lewotobi Perempuan pertama kali tercatat pada tahun 1921.
![Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi pada Sabtu (6/1/2024). Di sisinya tampak Gunung Lewotobi Perempuan. Kedua gunung api itu sering disebut gunung kembar.](https://assetd.kompas.id/3gfxJYgWxyKcc_J8UKSWOHReL8E=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F06%2F11762f24-4f8c-4ef7-a053-9f6b67056511_jpg.jpg)
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi pada Sabtu (6/1/2024). Di sisinya tampak Gunung Lewotobi Perempuan. Kedua gunung api itu sering disebut gunung kembar.
Pintu rumah-rumah tertutup rapat. Tak ada orang yang lalu lalang. Suara binatang pun nyaris tidak terdengar saat menyusuri jalanan yang membelah perkampungan Dulipali di Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu (6/1/2023) pagi. Kampung itu ditinggal pergi penghuninya.
Kebisingan di perkampungan itu terjeda oleh suara gemuruh dan hujan abu vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-laki yang tak berhenti meneror selama dua minggu terakhir. Jarak perkampungan dengan puncak gunung hanya terpaut lebih kurang 4,5 kilometer. Zona ini masuk dalam radius berisiko tinggi terdampak erupsi.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 4 dengan judul "Waktu Terjeda di Kaki Gunung ”Kembar” Lewotobi".
Baca Epaper Kompas