Iklan
Kegilaan Warga Pulau Buluh Melestarikan Bakau di Sarang Para Pembalak
Warga Pulau Buluh di Batam, mengubah sarang pembalak liar menjadi pembibitan bakau. Mereka bekerja walau dianggap gila.
![Bibit bakau yang disemai kelompok Pejuang Mangrove Pulau Buluh di Pulau Bulan, Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa (19/12/2023).](https://cdn-assetd.kompas.id/tYTjfXDv8xKpcSkWEf5ZKUeJpQI=/1024x682/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F12%2F21%2F6e56e46e-da71-43cd-bce5-3acbe462a4f3_jpg.jpg)
Bibit bakau yang disemai kelompok Pejuang Mangrove Pulau Buluh di Pulau Bulan, Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa (19/12/2023).
βDulu kami dibilang gila sama orang-orang. Untuk apa susah payah menanam tumbuhan yang sebenarnya bisa tumbuh sendiri. Buat apa menanam pohon yang tidak menghasilkan buah,β kata Muhammad Syaifullah (59), Selasa (19/12/2023).
Syaiful adalah salah satu perintis Kelompok Pejuang Mangrove Pulau Buluh. Sejak 2016, komunitas itu telah menanam ratusan ribu bibit mangrove di sejumlah pulau kecil.