logo Kompas.id
Nusantara”Teror” Buaya Berlanjut di...
Iklan

”Teror” Buaya Berlanjut di Sultra, Lingkungan Dinilai Kian Rusak

Serangan buaya di Sultra diduga dipicu semakin rusaknya alam yang menghilangkan ruang hidup alamiah buaya.

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
· 1 menit baca
Tim dari KPP (SAR) Kendari bersama petugas lain mencari korban serangan buaya di Sungai Ambesea, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (18/12/2023). Serangan buaya meningkat seiring rusaknya lingkungan di daerah ini.
DOK SAR KENDARI

Tim dari KPP (SAR) Kendari bersama petugas lain mencari korban serangan buaya di Sungai Ambesea, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (18/12/2023). Serangan buaya meningkat seiring rusaknya lingkungan di daerah ini.

KENDARI, KOMPAS — Serangan buaya terhadap manusia di Sulawesi Tenggara berulang dengan jumlah korban yang terus bertambah. Konflik buaya dan manusia yang rutin ”meneror” dinilai turut dipicu oleh masifnya pemanfaatan ruang, terganggunya habitat buaya, dan semakin rusaknya alam.

Pada Minggu (17/12/2023) sore, Marni (30), warga Desa Ambesea, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan, membersihkan diri di sungai. Ia baru saja menyiangi ladang untuk menanam di lahan milik keluarganya.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan