logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊBerkat Maluku Utara dan...
Iklan

Berkat Maluku Utara dan Ikhtiar Persempit Ketimpangan

Perekonomian Maluku Utara tumbuh impresif. Namun, pengelolaan anggaran belum optimal membuat ketimpangan masih ada.

Oleh
RAYNARD KRISTIAN BONANIO PARDEDE, ADITYA PUTRA PERDANA, RINI KUSTIASIH
Β· 1 menit baca
Ikan-ikan hasil tangkapan nelayan siap didistribusikan di Desa Kawasi, Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Minggu (26/11/2023). Potensi ikan yang tinggi di perairan Pulau Obi menjadi salah satu sumber mata pencarian utama warga, termasuk nelayan di Desa Kawasi.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Ikan-ikan hasil tangkapan nelayan siap didistribusikan di Desa Kawasi, Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Minggu (26/11/2023). Potensi ikan yang tinggi di perairan Pulau Obi menjadi salah satu sumber mata pencarian utama warga, termasuk nelayan di Desa Kawasi.

Maluku Utara terberkati dengan tanah dan pulau yang kaya akan sumber daya alam. Nikel yang dikandung di kawasan ini menjadi salah satu sumber pendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah dalam satu dekade terakhir. Namun, ketimpangan masih menjadi persoalan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara mencatat, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara triwulan III-2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 menunjukkan tren positif. Sebagaimana lima tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi provinsi ini masih dua digit. Pada triwulan III-2023, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara (Malut) sebesar 25,13 persen, dengan produk domestik regional bruto (PDRB) senilai Rp 21,6 triliun. Pada triwulan III-2022, pertumbuhan ekonomi Malut sebesar 24,85 persen dengan PDRB senilai Rp 17,6 triliun.

Editor:
HAMZIRWAN HAMID
Bagikan