logo Kompas.id
›
Nusantara›Alarm Bencana Pangan di NTT
Iklan

HUT NTT

Alarm Bencana Pangan di NTT

Perubahan iklim membuat ketergantungan NTT terhadap pasokan pangan dari luar bakal semakin tinggi di masa mendatang.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN, KORNELIS KEWA AMA
· 1 menit baca
Buruh tani memanen padi di persawahan Tarus, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (3/10/2023). Tarus merupakan selalu satu sentra pertanian di daerah itu.
FRANSISKUS PATI HERIN

Buruh tani memanen padi di persawahan Tarus, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (3/10/2023). Tarus merupakan selalu satu sentra pertanian di daerah itu.

Tingkat konsumsi beras masyarakat Nusa Tenggara Timur tahun 2022 mencapai 117,189 kilogram per kapita per tahun, melampaui rata-rata nasional. Tingginya kebutuhan itu tidak dapat dipenuhi produksi beras di NTT. Upaya swasembada melalui program lumbung pangan pun gagal mengurangi ketergantungan.

Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan di NTT menyebutkan, produksi beras di daerah itu pada tahun 2022 sebanyak 430.948,5 ton, sedangkan kebutuhan beras sebanyak 642.367,53 ton. Dari tahun ke tahun, selalu dibutuhkan pasokan dari luar untuk menambal kekurangan tersebut.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...