logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPerjuangan Jatayu di Tengah...
Iklan

Perjuangan Jatayu di Tengah Transisi Energi

Warga di Indramayu berjuang menolak PLTU karena khawatir akan merusak ruang hidup dan kesehatan mereka. Hal itu terjadi saat pemerintah berkomitmen mengalihkan energi kotor menjadi energi bersih melalui skema JETP.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
Β· 1 menit baca

Buruh tani memanen padi di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Uap Indramayu di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/10/2023). PLTU berkapasitas 3 x 330 megawatt (MW) itu membutuhkan sekitar 12.000 metrik ton batubara per hari.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Buruh tani memanen padi di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Uap Indramayu di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/10/2023). PLTU berkapasitas 3 x 330 megawatt (MW) itu membutuhkan sekitar 12.000 metrik ton batubara per hari.

Saat pemerintah menggembar-gemborkan transisi energi kotor ke bersih, warga yang tergabung dalam Jaringan Tanpa Asap Batubara Indramayu (Jatayu) berjuang menolak pembangkit listrik tenaga uap. Semuanya demi menjaga ruang hidup mereka.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan