logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKodok Sumsel Diminati Pasar...
Iklan

Kodok Sumsel Diminati Pasar Eropa

Kodok berpotensi menjadi primadona baru komoditas ekspor dari Sumsel. Kalau dibudidayakan dengan serius, kodok dari Sumsel bisa mendominasi pasar di Eropa, terutama Perancis dan Belgia.

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
Β· 1 menit baca
Komoditas ekspor dari Sumatera Selatan berupa paha kodok beku dikirim ke Perancis dari terminal peti kemas Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumsel, Jumat (8/12/2023). Sumsel mengekspor sejumlah produk pertanian dan perkebunan dengan nilai Rp 151 miliar ke 10 negara serta produk perikanan berupa olahan paha kodok beku senilai Rp 2,3 miliar ke Perancis.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Komoditas ekspor dari Sumatera Selatan berupa paha kodok beku dikirim ke Perancis dari terminal peti kemas Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumsel, Jumat (8/12/2023). Sumsel mengekspor sejumlah produk pertanian dan perkebunan dengan nilai Rp 151 miliar ke 10 negara serta produk perikanan berupa olahan paha kodok beku senilai Rp 2,3 miliar ke Perancis.

PALEMBANG, KOMPAS β€” Kodok (Fejervarya sp) dari Sumatera Selatan diminati konsumen di negara-negara Eropa, seperti Perancis, Belgia, dan Denmark. Namun, karena masih bergantung dari tangkapan alam, volume ekspornya pun masih terbatas, bahkan cenderung menurun dalam dua tahun terakhir.

”Kodok berpotensi besar menjadi primadona ekspor dari Sumsel karena geografinya yang sebagian besar rawa. Tetapi, kita jangan terus bergantung dari tangkapan alam, lama-lama bisa habis. Jadi, kami sarankan Sumsel mengembangkan budidayanya,” ujar Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat Manaor Panggabean dalam pelepasan ekspor di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumsel, Jumat (8/12/2023).

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan