Ganyong hingga ”Mberut”, Kekayaan Pangan Lokal yang Butuh Kreasi
Gayong dan ”mberut” menjadi bagian budaya pertanian dan pangan lokal menguatkan ketahanan menghadapi anomali iklim. Diperlukan kreasi dan ketekunan untuk membuatnya populer kembali di tengah masyarakat.
MAGELANG, KOMPAS — Kekayaan pangan lokal dan budaya pertanian potensial menguatkan ketahanan warga menghadapi anomali iklim. Butuh kreasi dan ketekunan untuk membuat bahan makanan seperti gayong hingga mberut populer kembali di tengah masyarakat.
”Kekayaan budaya pertanian dan pangan lokal semestinya tidak membuat kita khawatir menghadapi anomali iklim dan ancaman krisis pangan,” ujar Pamong Budaya Ahli Madya di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Chrystriyati Ariani di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (2/12/2023) malam. Dia hadir dalam Festival Kampung Tani di Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur.