logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKeteladanan dari Perjuangan...
Iklan

Keteladanan dari Perjuangan Pangeran Samber Nyawa

Kisah hidup dan perjuangan KGPAA Mangkunegara I atau Pangeran Samber Nyawa memberikan banyak pelajaran yang masih relevan hingga sekarang.

Oleh
KRISTI DWI UTAMI, HARIS FIRDAUS
Β· 1 menit baca
Pemimpin Redaksi Harian <i>Kompas</i> Sutta Dharmasaputra, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid, sejarawan Peter Carey (kiri ke kanan) menjadi pembicara dalam acara Literasi Buku Samber Nyawa, Sabtu (2/12/2023), di Pura Mangkunegaran, Surakarta, Jawa Tengah. Acara itu dimoderatori dosen Sejarah Universitas Negeri Semarang Nina Witasari (kanan).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid, sejarawan Peter Carey (kiri ke kanan) menjadi pembicara dalam acara Literasi Buku Samber Nyawa, Sabtu (2/12/2023), di Pura Mangkunegaran, Surakarta, Jawa Tengah. Acara itu dimoderatori dosen Sejarah Universitas Negeri Semarang Nina Witasari (kanan).

SURAKARTA, KOMPAS β€” Kisah hidup dan perjuangan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I memberikan banyak pelajaran yang masih relevan hingga sekarang. Dari sosok yang dijuluki Pangeran Samber Nyawa itu, berbagai pihak bisa meneladani sejumlah sikap, misalnya menghargai kemajemukan, kedekatan dengan rakyat, dan totalitas dalam berjuang.

Hal itu mengemuka dalam acara Literasi Buku Samber Nyawa yang digelar atas kerja sama harian Kompas, Pura Mangkunegaran, dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Sabtu (2/12/2023), di Pendopo Ageng Pura Mangkunegaran, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Editor:
HARIS FIRDAUS
Bagikan