logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊEpos Pemburu Andal dan...
Iklan

Epos Pemburu Andal dan Peladang Tekun dari Lamalera

Masyarakat Lamalera mempunyai tradisi barter antara pelaut dan petani. Mereka dikenal sebagai peselancar ulung, tetapi juga peladang, penenun dan pembuat miniatur kapal.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO, TATANG MULYANA SINAGA
Β· 1 menit baca
Warga Dusun Lamamanu membawakan tutu koda memulai musim tanam saat festival budaya Tani Tenane Fule Penete di Desa Lamalera A, Lembata, Nusa Tenggara Timur, Selasa (21/11/2023). Tutu koda adalah penuturan sejarah suku, ritual, dan pengalaman seseorang kepada generasi muda dalam bentuk dialog dalam masyarakat adat Lamalera.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Warga Dusun Lamamanu membawakan tutu koda memulai musim tanam saat festival budaya Tani Tenane Fule Penete di Desa Lamalera A, Lembata, Nusa Tenggara Timur, Selasa (21/11/2023). Tutu koda adalah penuturan sejarah suku, ritual, dan pengalaman seseorang kepada generasi muda dalam bentuk dialog dalam masyarakat adat Lamalera.

Lamalera tidak hanya menjadi rumah bagi para pemburu ikan dan mamalia besar penghuni samudra. Daerah itu menjadi harapan bagi petani yang tekun menanam di antara dominasi batuan dan karang. Lewat tradisi barter, cara hidup warga yang berbeda saling menghidupi secara harmonis.

”Igo, Bol, Beda, salan pelasar. Begem ujuk apu si. Kawa mula penolanga. Oleng upasa mamula utaja makejavaja,” kata Thomas Gokok (61), pemuka adat di Dusun Lamamanu, Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Selasa (21/11/2023) malam. Ia mengucapkan beberapa mantra.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan