logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPeta Rawan Bencana di NTT...
Iklan

Peta Rawan Bencana di NTT Krusial Dikaji Ulang

Pemerintah daerah di NTT diajak melakukan kajian terhadap daerah yang rawan bencana hidrometeorologi. Pengalaman badai Seroja jadi acuan mengantisipasi bencana.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
Satu dusun di Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, hilang terbawa banjir dan longsor saat badai Seroja melanda daerah itu, Senin (5/4/2021) dini hari. Tidak ada korban jiwa, tetapi kehidupan 389 warga Desa Tunbaun cukup memprihatinkan.
DOKUMENTASI JEMRIS FOINTUNA

Satu dusun di Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, hilang terbawa banjir dan longsor saat badai Seroja melanda daerah itu, Senin (5/4/2021) dini hari. Tidak ada korban jiwa, tetapi kehidupan 389 warga Desa Tunbaun cukup memprihatinkan.

KUPANG, KOMPAS β€” Menjelang musim hujan 2023/2024 semua kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur didorong melakukan kajian secara detail terkait peta rawan bencana di wilayahnya. Selanjutnya, peta rawan bencana disosialisasikan kepada masyarakat sekaligus dilakukan mitigasi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) Ambrosius Kodo, di Kupang, Senin (13/11/2023), mengatakan, sebagian wilayah di NTT sudah turun hujan walau tidak lebat. Akan tetapi, hal itu menandakan hujan dengan intensitas sedang dan lebat segera tiba.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan