JELAJAH LAUT PAPUA MALUKU
Pinjam Perahu demi Bisa Melaut
Kekayaan laut di Papua dan Kepulauan Maluku belum mendatangkan kesejahteraan bagi nelayan setempat. Lingkaran kemiskinan yang membelit mereka begitu sulit terputus.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F21%2F3c80c46d-9a7a-4cde-93b3-d37b542db19c_jpg.jpg)
Perahu nelayan yang bersandar di sekitar pesisir Kampung Siwalima, Kecamatan Pulau-pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, Kamis (21/9/2023).
Air laut sedang surut saat Geradus Salay (36) terduduk lesu di sudut rumahnya di Kampung Besi Tua, Kelurahan Siwalima, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, Senin (25/9/2023) petang. Dengan tatapan kosong, ia memandangi 2 kilogram telur ikan terbang dari hasilnya melaut semalam. Harga jual tangkapan itu hanya Rp 200.000, yang harus dibagi lagi kepada pemilik perahu motor serta rekannya sesama nelayan.
Saat bersamaan, pikirannya masih kusut memikirkan biaya operasional melaut yang hampir Rp 1 juta, jauh di atas penghasilan mereka kali ini. Biaya operasional itu dipinjam dari pemodal. ”Jadi, ibaratnya kami masih berutang,” ujarnya.