logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊEmpat Tahun Penurunan Produksi...
Iklan

Empat Tahun Penurunan Produksi Minyak Sawit Nasional Butuh Segera Dihentikan

Tren penurunan produksi minyak sawit Indonesia dalam empat tahun terakhir harus segera distop. Peremajaan sawit rakyat, penggunaan bibit unggul, dan serangga penyerbuk yang lebih baik harus didorong.

Oleh
NIKSON SINAGA
Β· 1 menit baca
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono (kanan) dan Ketua Gapki Sumatera Utara Timbas P Ginting memberikan keterangan pada acara Indonesian Palm Oil Stakeholders (IPOS) Forum 2023 di Medan, Sumatera Utara, Kamis (26/10/2023).
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono (kanan) dan Ketua Gapki Sumatera Utara Timbas P Ginting memberikan keterangan pada acara Indonesian Palm Oil Stakeholders (IPOS) Forum 2023 di Medan, Sumatera Utara, Kamis (26/10/2023).

MEDAN, KOMPAS β€” Tren penurunan produksi minyak sawit Indonesia dalam empat tahun terakhir harus segera distop untuk menyelamatkan industri sawit nasional. Berbagai upaya harus ditingkatkan, seperti peremajaan sawit rakyat, penggunaan bibit unggul, dan serangga penyerbuk yang lebih baik. Peningkatan produksi penting di tengah naiknya konsumsi minyak nabati dalam negeri dan dunia.

”Dengan moratorium pembukaan kebun sawit baru, perusahaan tidak bisa lagi ekspansi. Satu-satunya cara untuk meningkatkan produksi adalah dengan peningkatan produktivitas sawit yang ada sekarang,” kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (26/10/2023).

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan