logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMasalah Rabies di Timor dan...
Iklan

Masalah Rabies di Timor dan Flores Ancam Kenyamanan Wisatawan

Rabies di Timor dan Flores-Lembata merupakan ancaman serius bagi rasa nyaman wisatawan yang datang. Pemerintah daerah segera menggelontorkan anggaran cukup untuk mengadakan serum antirabies dan vaksin antirabies.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
Mia (43) membawa anjing peliharaannya berjalan pada pagi hari di Kelurahan Naimata, Kota Kupang, NTT, Kamis (19/10/2023). Ia mengaku anjingnya sudah diberi vaksin antirabies. Anjing hias ini dibeli seharga Rp 5 juta per ekor dari usia 2 minggu.
KORNELIS KEWA AMA

Mia (43) membawa anjing peliharaannya berjalan pada pagi hari di Kelurahan Naimata, Kota Kupang, NTT, Kamis (19/10/2023). Ia mengaku anjingnya sudah diberi vaksin antirabies. Anjing hias ini dibeli seharga Rp 5 juta per ekor dari usia 2 minggu.

KUPANG, KOMPAS β€” Masalah rabies pada anjing peliharaan warga di Timor dan Flores-Lembata, Nusa Tenggara Timur, menjadi ancaman serius bagi kenyamanan wisatawan. Akhir Mei hingga awal Oktober 2023, sudah tujuh orang meninggal digigit anjing rabies di Timor Tengah Selatan.

Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang Profesor Maxs Sanam di Kupang, Rabu (18/10/203), ketika membuka seminar soal hak asasi manusia, jender, dan pariwisata di Kupang, antara lain, mengatakan, rabies pada anjing, kera, dan kucing di Timor dan Flores-Lembata jangan dianggap masalah sepele. Pekan lalu, seorang ibu, Weci Nakluy (41), tewas setelah digigit anjing rabies di bagian kepala.

Editor:
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA
Bagikan