BUDIDAYA KOPI
Kenaikan Harga Jadi Penyemangat Petani Malang Jaga Produksi
Harga kopi melambung tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini diharapkan bisa menjadi penyemangat petani untuk menjaga produksi.
![Biji kopi robusta di area Ekowisata di Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (31/8/2022).](https://assetd.kompas.id/gxX5ujFK4Pj8my64He24QSKZUK0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F10%2F09%2F0adbcde8-14eb-407b-ad4c-0af1cd8b91d1_jpg.jpg)
Biji kopi robusta di area Ekowisata di Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (31/8/2022).
MALANG, KOMPAS — Melonjaknya harga biji kopi dalam beberapa bulan terakhir diharapkan menjadi momentum penyemangat bagi petani meningkatkan kualitas dan produksi. Saat ini harga kopi robusta asalan di Malang tembus di atas Rp 44.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 22.000 per kg.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang Avicenna M Senaputra mengatakan, tingginya harga kopi tidak hanya terjadi di tingkat lokal, tetapi juga nasional dan internasional. ”Ini peluang yang bagus. Tren naiknya harga kopi ada faktor cuaca memang,” ujarnya, di Malang, Jawa Timur, Senin (9/10/2023).