logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSejumlah Sumur Galian Milik...
Iklan

Sejumlah Sumur Galian Milik Warga Kupang Kering Kerontang

Sejumlah sumur galian milik warga mengering. Warga Kupang terpaksa membeli air baku dari mobil tangki dengan harga Rp 80.000-Rp 200.000 per mobil.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
Sumur galian milik Renty Mamulak (45), warga di Kelurahan Naimata, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (25/9/2023), sengaja ditutup karena kering. Tali pengangkut air dari dasar sumur dengan kedalaman 20 meter itu pun diambil untuk disimpan. Warga sengaja menutup permukaan lubang sumur dengan seng bekas dan ditindas dengan batu untuk menghindari kecelakaan.
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Sumur galian milik Renty Mamulak (45), warga di Kelurahan Naimata, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (25/9/2023), sengaja ditutup karena kering. Tali pengangkut air dari dasar sumur dengan kedalaman 20 meter itu pun diambil untuk disimpan. Warga sengaja menutup permukaan lubang sumur dengan seng bekas dan ditindas dengan batu untuk menghindari kecelakaan.

KUPANG, KOMPAS β€” Sejumlah sumur galian untuk memenuhi kebutuhan air baku di sejumlah rumah tangga di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengering sampai dasar sumur. Warga terpaksa membeli air dari mobil tangki dengan harga bervariasi. Bisnis sumur bor pun semakin menjanjikan bagi pengusaha.

Pengamatan di Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Senin (25/9/2023), memperlihatkan kondisi lingkungan sekitar yang gersang terpapar panas terik menyengat. Berbagai jenis tanaman di pekarangan rumah warga menjadi layu, bahkan mengering. Pemilik rumah kesulitan mendapatkan air untuk menyirami tanaman itu.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan