PARIWISATA
Harapan dan Berkat Sejahtera dari KEK Likupang
KEK Likupang telah membawa berkat berupa pembangunan infrastruktur serta ”homestay” di tiga desa. Warga terus menantikan wujud fisik KEK tersebut, tetapi juga siap jika harus mengelola pariwisata secara mandiri.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F14%2F1256bac4-bb2a-4cdc-851d-d9a675b0b129_jpg.jpg)
Tiga rumah penginapan (homestay) berdiri berdampingan di Desa Pulisan yang masuk area Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Likupang, di Likupang Timur, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis (14/9/2023). Pada 2021, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan 263 homestay di tiga desa yang berada di dalam KEK, yaitu Pulisan, Marinsow, dan Kinunang, dengan dana sebesar Rp 44 miliar.
Olvi Budiman (42) adalah satu dari sekian warga Desa Marinsow, Minahasa Utara, yang hidupnya berubah sejak penetapan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Likupang di Sulawesi Utara pada akhir 2019. Tanpa diundang, tanpa diminta, pemerintah datang dan membangun sebuah pondok penginapan alias homestay di pekarangan rumahnya.
”Nda pernah pikir, nda pernah timbul di pikiran deng hati. Awal 2020, kalau nda salah, ada tim dari PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) datang, sampaikan ke kami, akan ada program homestay,” tutur Olvi pada Rabu (13/9/2023) malam di ruang tamu rumahnya.