logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPerempuan Pesisir NTB Menolak ...
Iklan

Perempuan Pesisir NTB Menolak Jadi Penonton

Sejak pandemi Covid-19 hingga saat ini, para perempuan di sejumlah kawasan di pesisir Nusa Tenggara Barat bersatu untuk mengolah hasil laut. Mereka menolak untuk hanya menjadi penonton di tengah berkembangnya pariwisata.

Oleh
ISMAIL ZAKARIA
Β· 1 menit baca
Juniarti (dua dari kiri) bersama anggota Persatuan Kelompok Pengolah dan Pemasar Ikan (Poklahsar) Gili Balu di Poto Tano, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, berkumpul untuk membuat stik rumput laut dan sambal gurita, Juli 2023. Persatuan itu beranggotakan delapan poklahsar dengan lebih dari 50 anggota aktif dan berbagai produk olahan hasil laut.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Juniarti (dua dari kiri) bersama anggota Persatuan Kelompok Pengolah dan Pemasar Ikan (Poklahsar) Gili Balu di Poto Tano, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, berkumpul untuk membuat stik rumput laut dan sambal gurita, Juli 2023. Persatuan itu beranggotakan delapan poklahsar dengan lebih dari 50 anggota aktif dan berbagai produk olahan hasil laut.

Para perempuan di kawasan pesisir Nusa Tenggara Barat menolak berdiam diri dan menjadi penonton geliat pariwisata di tempat mereka. Mereka bergerak bersama menggapai peluang ekonomi dan berdaya dari potensi laut yang melimpah.

Kediaman Juniarti (45) di Dusun Pinamin, Desa Poto Tano, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Minggu (16/7/2023) sekitar pukul 16.30 Wita, tampak ramai oleh belasan perempuan.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan