logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊBayi Anoa Pegunungan dari...
Iklan

Bayi Anoa Pegunungan dari Gorontalo Dievakuasi ke ABC Manado Tanpa Induk

Seekor bayi anoa betina direhabilitasi di pusat pengembangbiakkan di Manado setelah dievakuasi dari kepemilikan warga di Gorontalo. Tanpa memiliki induk kandung, pengembalian sifat liar akan sulit.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
Laksmi, seekor anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dikarantina di Pusat Pengembangbiakan Anoa (ABC) Manado, Sulawesi Utara, setelah dievakuasi dari Gorontalo, Kamis (7/9/2023). Tanpa memiliki induk, proses pengembalian sifat liar dikhawatirkan sulit, begitu pula dengan pemenuhan gizi dari air susu.
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Laksmi, seekor anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dikarantina di Pusat Pengembangbiakan Anoa (ABC) Manado, Sulawesi Utara, setelah dievakuasi dari Gorontalo, Kamis (7/9/2023). Tanpa memiliki induk, proses pengembalian sifat liar dikhawatirkan sulit, begitu pula dengan pemenuhan gizi dari air susu.

MANADO, KOMPAS - Seekor bayi anoa betina yang diduga kuat berjenis dataran tinggi direhabilitasi di pusat pengembangbiakkan di Manado, Sulawesi Utara, setelah dievakuasi dari kepemilikan warga di Gorontalo. Tanpa memiliki induk kandung, pengembalian sifat liar bayi anoa tersebut diprediksi akan sulit.

Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) berusia antara dua hingga tiga bulan yang diberi nama Laksmi itu tiba di Anoa Breeding Center (ABC) Manado pada Kamis (7/9/2023) pagi setelah diselamatkan tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut. Keadaannya stabil tanpa luka, tetapi sifat liarnya sudah hilang sama sekali.

Editor:
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA
Bagikan