Karhutla
Lahan Terbakar Meluas, Waspadai Bencana Asap
KLHK mencatat, dalam rentang Januari-Juli 2023 luas kebakaran lahan di Indonesia sudah mencapai 90.405 hektar atau 2,54 persen lebih luas dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 88.167 hektar.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2019%2F10%2F15%2Fcd8bd137-8162-415d-aa4d-48cfe24a1728_jpg.jpg)
Foto pada pertengahan Oktober 2019 ini menunjukkan warga melewati kepulan asap hasil kebakaran lahan di Kelurahan Sri Mulya, Kecamatan Sematang Borang, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Api sudah mendekati rumah warga. Mereka pasrah karena air sudah sangat terbatas. Mereka sangat membutuhkan bantuan. Kebakaran di kawasan ini membuat Kota Palembang diselimuti asap.
INDRALAYA, KOMPAS — Kekeringan pada musim kemarau tahun ini membuat luas lahan terbakar di Indonesia meningkat dibanding tahun lalu. Sejumlah upaya terus dilakukan agar dampak asap dari kebakaran lahan tidak membahayakan masyarakat apalagi sampai terbang ke negara lain. Kolaborasi antarpihak sangat diperlukan mengingat puncak musim kemarau masih akan berlangsung sampai akhir September 2023 mendatang.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Thomas Nifinluri, saat ditemui di Ogan Ilir, Minggu (3/9/2023), mengatakan, saat ini masih terjadi kebakaran lahan di beberapa provinsi, seperti Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.