PERUBAHAN IKLIM
Nestapa Anak Nelayan Kupang Setelah Badai Seroja Berlalu
Badai Seroja di NTT pada April 2021 meninggalkan sejumlah persoalan, mulai dari kekurangan pangan, kemiskinan, hingga trauma yang terus meneror. Anak-anak menjadi kelompok yang paling terkena dampaknya.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F19%2F25b3cb16-8700-479f-835d-da9fbcc0f79f_jpg.jpg)
Ketua Kelompok Nelayan Oesapa Mansur Dokeng menjelaskan informasi prakiraan cuaca kepada para siswa di Kampung Nelayan Oesapa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (19/8/2023). Anak-anak di perkampungan itu diajarkan untuk peka terhadap perubahan cuaca.
Vantriks Mandala (13) mengunyah makanan sambil menggerutu. Dengan ujung sendok yang dipegangnya, dia berulang kali mengaduk nasi, sayur, dan potongan tempe goreng di dalam piring. Dipelototi ayahnya dari seberang meja makan, Vantriks akhirnya menghabiskan makanan itu dengan berat hati.
”Kapan makan ikan segar lagi?” tanya Vantriks kepada sang ayah. Dia lalu meraih tas dan berangkat ke sekolah dari rumahnya di perkampungan nelayan Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (19/8/2023) pagi.