logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊInovasi Tenun NTT Harus Tetap ...
Iklan

Inovasi Tenun NTT Harus Tetap Menjaga Identitas Kultural

Para penenun di Nusa Tenggara Timur diharapkan berinovasi menciptakan karya yang bisa diterima pasar. Namun, karya tenun itu harus tetap menjaga identitas kultural setempat.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
Wilhelmina Bona yang berusia 94 tahun (kanan) dan Margareta Muti (75) mengerjakan tenun ikat di Kampung Fatubesi, Desa Manulea, Kabupaten Malaka, NTT, pada 31 Oktober 2020.
FRANSISKUS PATI HERIN

Wilhelmina Bona yang berusia 94 tahun (kanan) dan Margareta Muti (75) mengerjakan tenun ikat di Kampung Fatubesi, Desa Manulea, Kabupaten Malaka, NTT, pada 31 Oktober 2020.

KUPANG, KOMPAS β€” Promosi yang dilakukan secara masif melalui pameran hingga diplomasi budaya telah membawa karya tenun asal Nusa Tenggara Timur dikenal luas di berbagai belahan dunia. Para penenun di NTT diharapkan terus berinovasi menciptakan karya yang bisa diterima pasar, tetapi tetap menjaga identitas kultural setempat.

Untuk mendorong semangat inovasi karya tenun itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT menggelar Exotic Tenun Fest 2023 di Kota Kupang, NTT, selama tiga hari mulai pada Jumat (25/8/2023) mendatang. Sejumlah penenun binaan BI diundang dalam acara yang juga didukung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT itu.

Editor:
HARIS FIRDAUS
Bagikan