Mendayung di Sungai Kahayan, Mengarungi Kehidupan
Sekelompok mahasiswa pencinta alam di Palangkaraya melaksanakan Ekspedisi Kahayan II. Tanpa menggunakan mesin, mereka mengarungi ratusan kilometer Sungai Kahayan dengan perahu karet demi potret kehidupan pinggir sungai.
Bagi 13 mahasiswa yang tergabung dalam Comodo Mapala, mengarungi sungai tak hanya soal kekuatan fisik dan adrenalin, tetapi juga soal hidup. Banyak pelajaran yang mereka ambil setelah mengarungi Sungai Kahayan dengan total panjang 220 kilometer selama 11 hari. Bahkan, mereka memotret kerawanan bencana di wilayah yang mereka arungi.
Bagi Andre Setyawan (20), sungai merupakan tempat mengerikan hanya dari mendengar cerita orang-orang. Mahasiswa semester V Universitas Palangkaraya (UPR) itu selama hidupnya jauh dari sungai-sungai besar. Maklum, rumahnya di pinggir jalan raya jauh dari kehidupan sungai. Namun, ia memberanikan diri untuk ikut dalam Ekspedisi Kahayan II yang dilaksanakan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPR.