logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊGuru Honorer di Minahasa...
Iklan

Guru Honorer di Minahasa Cabuli 14 Siswa SD, Kekerasan Seksual Masih Langgeng

Seorang guru honorer sekolah dasar di Kabupaten Minahasa, Sulut, ditahan kepolisian karena diduga mencabuli belasan siswa.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
Lukisan RI (11) di rumah petaknya di RT 002 RW 001 Kelurahan Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (8/1/2013). Dokter mendiagnosis bahwa RI, siswa kelas V SD Negeri 22 Petang, Pulogadung, Jakarta Timur, meninggal saat menderita radang otak, tetapi penyebab luka pada kemaluan RI belum terjawab. Komnas Perlindungan Anak menyatakan tahun 2013 merupakan Tahun Darurat Kekerasan Seksual pada Anak. Sepanjang tahun 2012, Komnas Perlindungan Anak mencatat terjadi 2.637 kasus kekerasan terhadap anak dengan 48 persennya (1.266 kasus) kekerasan seksual.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Lukisan RI (11) di rumah petaknya di RT 002 RW 001 Kelurahan Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (8/1/2013). Dokter mendiagnosis bahwa RI, siswa kelas V SD Negeri 22 Petang, Pulogadung, Jakarta Timur, meninggal saat menderita radang otak, tetapi penyebab luka pada kemaluan RI belum terjawab. Komnas Perlindungan Anak menyatakan tahun 2013 merupakan Tahun Darurat Kekerasan Seksual pada Anak. Sepanjang tahun 2012, Komnas Perlindungan Anak mencatat terjadi 2.637 kasus kekerasan terhadap anak dengan 48 persennya (1.266 kasus) kekerasan seksual.

MANADO, KOMPAS β€” Seorang guru honorer sekolah dasar di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, ditahan kepolisian karena diduga mencabuli belasan siswa. Ini merupakan kelanjutan dari ratusan kasus kekerasan seksual di Sulut yang telah terdata oleh pemerintah. Namun, solusi untuk menekan prevalensinya tak kunjung ditemukan.

Pria tersebut adalah Clinton Antolonga, guru berstatus tenaga harian lepas (THL) di SD Negeri Kalasey, Kecamatan Pineleng, Minahasa. Pria berusia 29 tahun itu diduga mencabuli 14 anak berusia 9-11 tahun dalam rentang September 2022 hingga Juni 2023.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan