logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊAntisipasi Siklus Kemarau...
Iklan

Antisipasi Siklus Kemarau Empat Tahunan di Provinsi Rawan Karhutla

Kalimantan Selatan perlu mengantisipasi siklus kemarau empat tahunan pada tahun ini. Kejadian kebakaran hutan dan lahan berskala besar pada 2015 dan 2019 diharapkan tidak terulang pada 2023.

Oleh
JUMARTO YULIANUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QCheOs5LtatP1KeMmSks7nWkZkY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F06%2F26%2F1a415d59-b72e-4131-90ec-3127c5dc522d_jpg.jpg

Simulasi pemadaman api oleh perusahaan perkebunan anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dalam Apel Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2023 di dalam kawasan PT Tri Buana Mas (TBM), Desa Sawaja, Kecamatan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Senin (26/6/2023).

BANJARBARU, KOMPAS β€” Sebagai provinsi rawan bencana kebakaran hutan dan lahan atau karhutla, Kalimantan Selatan perlu mengantisipasi siklus kemarau empat tahunan pada tahun ini. Kejadian karhutla besar pada 2015 dan 2019 diharapkan tidak terulang pada 2023. Operasi darat, operasi udara, dan teknologi modifikasi cuaca dilakukan secara terpadu untuk mencegah masifnya karhutla.

Editor:
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA
Bagikan