logo Kompas.id
Nusantara”Tapa Bisu” dan Refleksi Diri ...
Iklan

”Tapa Bisu” dan Refleksi Diri di Malam Satu Sura

”Tapa bisu” dalam peringatan pergantian tahun baru Jawa atau Malam Satu Sura menjadi momen refleksi sebagian kalangan orang. Tradisi itu dipertahankan Pura Mangkunegaran sebagai salah satu pusat budaya Jawa.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
· 1 menit baca
Para abdi dalem memikul salah satu pusaka yang bakal diarak dalam ritual tapa bisu untuk memperingati pergantian tahun baru Jawa, atau Malam Satu Sura, di Pura Mangkunegaran, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (18/7/2023) malam. Ritual berlangsung khusyuk. Momen refleksi itu diharapkan memberikan kebaikan.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Para abdi dalem memikul salah satu pusaka yang bakal diarak dalam ritual tapa bisu untuk memperingati pergantian tahun baru Jawa, atau Malam Satu Sura, di Pura Mangkunegaran, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (18/7/2023) malam. Ritual berlangsung khusyuk. Momen refleksi itu diharapkan memberikan kebaikan.

Ketika segalanya berjalan semakin cepat, sebagian orang memilih melambatkan lajunya sembari berefleksi. Cela selama ini ditengok lagi dan coba ditanggalkan agar menjadi diri yang lebih baik di waktu-waktu setelahnya. Itulah yang termuat dalam ritual tapa bisu” untuk memperingati pergantian tahun baru Jawa atau Malam Satu Sura.

Sekitar 1.000 orang ramai-ramai berjalan dalam satu barisan dari kompleks Pendapa Ageng di Pura Mangkunegaran, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (18/7/2023) malam. Seluruhnya mengenakan pakaian Jawa lengkap berwarna hitam. Laki-laki mengenakan beskap, jarik, keris, dan belangkon, sedangkan perempuan berkebaya, jarik, serta rambut tersanggul.

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan