Iklan
Bertaruh Nyawa di Atas Sampan demi Sekolah
Anak-anak di daerah terpencil di Kepualaun Mentawai kesulitan mengakses sekolah hingga bertaruh nyawa. Penyediaan sekolah filial jadi alternatif di samping pembukaan akses transportasi.
Anak-anak Dusun Sinaka, Kepulauan Mentawai, saban hari bertaruh nyawa mendayung sampan ke sekolah dasar di dusun tetangga. Serangan buaya, cuaca buruk, dan risiko sampan terbalik senantiasa mengintai. Kehadiran sekolah filial yang dinanti-nanti tak kunjung tiba.
Reyhan Vicky Saogo (12) dan kawan-kawan bahu-membahu mendorong sampan di dermaga dusun. Mereka hendak menjemput rapor ke sekolah di dusun tetangga. Saat sampan mencapai air, Reyhan segera naik, disusul seorang kawan, Marjon (15). Perlahan-lahan siswa sekolah dasar itu mendayung sampan menuju selat.