logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊDari Tampah ke Lampion, Upaya ...
Iklan

Dari Tampah ke Lampion, Upaya Adaptif Perajin Bambu Desa Mujur

Para perajin bambu di Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, berusaha mengikuti perkembangan zaman. Dari semula hanya membuat tampah, kini mereka membuat aneka kerajinan, termasuk lampu lampion.

Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Β· 1 menit baca
Irun (50), perajin bambu, menyelesaikan hiasan lampu di Desa Mujur, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (4/7/2023).
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Irun (50), perajin bambu, menyelesaikan hiasan lampu di Desa Mujur, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (4/7/2023).

Keterampilan warga Desa Mujur, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menganyam bilah-bilah bambu menjadi tampah diturunkan dari generasi ke generasi sejak tahun 1960-an. Namun, harga jual tampah Rp 10.000 per buah tidak bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan harian. Mereka pun berupaya membuat aneka anyaman, seperti lampu lampion dan lampu taman, yang lebih bernilai ekonomi tinggi.

Siang itu, di teras rumahnya, Irun (50) menganyam hiasan lampu gantung dengan tinggi 120 sentimeter dengan lebar 60 sentimeter. Hiasan lampu yang mirip kurungan ayam itu jadi salah satu sampel yang akan jadi pesanan pembeli jika hasilnya memuaskan. ”Ini masih contoh. Kalau dijual, harganya bisa lebih dari Rp 50.000,” kata Irun, Selasa (4/7/2023).

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan