logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊHaul Ke-53 Bung Karno sebagai ...
Iklan

Haul Ke-53 Bung Karno sebagai Momentum Introspeksi Menjalankan Pancasila

Haul ke-53 Bung Karno harus dijadikan sebagai momentum untuk introspeksi apakah kita telah menjadi orang yang mampu menerjemahkan dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila.

Oleh
DEFRI WERDIONO
Β· 1 menit baca
Setelah upacara ziarah peringatan Haul ke-53 Sang Proklamator, dilanjutkan dengan ziarah dan doa bersama di makam Bung Karno. Tampak politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga anggota DPR dan mantan wali kota Blitar 2000-2020, Djarot Saiful Hidayat; Wali Kota Blitar Santoso, dan peserta upacara lainnya.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Setelah upacara ziarah peringatan Haul ke-53 Sang Proklamator, dilanjutkan dengan ziarah dan doa bersama di makam Bung Karno. Tampak politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga anggota DPR dan mantan wali kota Blitar 2000-2020, Djarot Saiful Hidayat; Wali Kota Blitar Santoso, dan peserta upacara lainnya.

BLITAR, KOMPAS β€” Haul ke-53 Bung Karno kali ini musti dijadikan sebagai momentum untuk instrospeksi dan mawas diri apakah kita telah menjadi seorang yang mampu menerjemahkan dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Bung Karno wafat pada 21 Juni 1970 dan jenazahnya dimakamkan di Kota Blitar, Jawa Timur.

Demikian disampaikan anggota DPR, Djarot Saiful Hidayat, saat menyampaikan pesan dan makna pada upacara ziarah peringatan Haul ke-53 Bung Karno, di makam Sang Proklamator, di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Rabu (21/6/2023).

Editor:
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA
Bagikan