logo Kompas.id
NusantaraMata Air yang Jadi Air Mata di...
Iklan

Mata Air yang Jadi Air Mata di Wawonii

Orang tua dulu sudah mengingatkan, ”kaudagaio matabaho tahoimosao, dakitamo naraka akobaho”. Artinya, kau jaga mata air jangan dirusak. Kita akan sengsara kalau rusak.

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
· 1 menit baca
Salah satu mata air warga di wilayah Wawonii Tenggara, Konawe Kepulauan, Sultra, yang bercampur lumpur, Selasa (30/5/2023). Kondisi ini terjadi diduga kuat akibat aktivitas pertambangan yang berada tidak jauh dari mata air. Penambangan nikel ini berkali-kali diprotes warga, mulai dari persoalan lahan hingga dianggap membuat mata air rusak dan berlumpur.
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Salah satu mata air warga di wilayah Wawonii Tenggara, Konawe Kepulauan, Sultra, yang bercampur lumpur, Selasa (30/5/2023). Kondisi ini terjadi diduga kuat akibat aktivitas pertambangan yang berada tidak jauh dari mata air. Penambangan nikel ini berkali-kali diprotes warga, mulai dari persoalan lahan hingga dianggap membuat mata air rusak dan berlumpur.

Para tetua masyarakat Roko-roko Raya telah mewariskan kepada generasi untuk terus menjaga mata air. Saat petuah dilanggar atas nama pertambangan, mata air yang menjadi sumber penghidupan ribuan masyarakat itu bercampur lumpur. Kini, di tengah kesulitan hingga air mata, warga memperjuangkan penghidupan mereka.

Aroma laut menguar seiring angin timur yang bertiup jelang senja pada akhir Mei. Angin turut membawa dentum suara alat berat dari pelabuhan pemuatan ore nikel di ujung Desa Sukarela Jaya, Wawonii Tenggara, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara. Laut di pesisir memerah seiring aktivitas pertambangan setahun terakhir.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan