logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊHUT Apeksi: Tantangan Bonus...
Iklan

HUT Apeksi: Tantangan Bonus Demografi Menuju 2045

Bonus demografi tidak otomatis didapat melainkan lewat upaya pembangunan manusia. Kolaborasi para pemimpin kota perlu dibangun untuk melecutkan capaian Indonesia Emas 2045.

Oleh
IRMA TAMBUNAN, NIKSON SINAGA
Β· 1 menit baca
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (tengah di depan) menjadi pembicara kunci dalam diskusi  Kompas Collaboration Forum-City Leaders Community #APEKSInergi, di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (7/6/2023). Hadir Wakil General Manajer Litbang Kompas BE Satrio, Pemimpin Redaksi Harian Kompas (Kompas.id) Sutta Dharmasaputra, Ketua Dewan Pengurus Apeksi Bima Arya Sugiarto, dan Kepala Desk Nusantara Harian Kompas C Wahyu Haryo P (dari kiri ke kanan).
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (tengah di depan) menjadi pembicara kunci dalam diskusi Kompas Collaboration Forum-City Leaders Community #APEKSInergi, di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (7/6/2023). Hadir Wakil General Manajer Litbang Kompas BE Satrio, Pemimpin Redaksi Harian Kompas (Kompas.id) Sutta Dharmasaputra, Ketua Dewan Pengurus Apeksi Bima Arya Sugiarto, dan Kepala Desk Nusantara Harian Kompas C Wahyu Haryo P (dari kiri ke kanan).

PALEMBANG, KOMPAS β€” Indonesia menghadapi tantangan besar dalam upaya memaksimalkan bonus demografi. Berbagai siasat perlu dibangun dalam mencetak generasi muda yang produktif sehingga melecutkan capaian Indonesia Emas 2045.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengatakan generasi muda diharapkan jadi penggerak utama kemajuan bangsa. Pada tahun 2022, populasi usia 16-30 tahun sebanyak 65,8 juta atau 24 persen dari total penduduk.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan