logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPMI Ilegal Meninggal di...
Iklan

PMI Ilegal Meninggal di Malaysia, Keluarga Korban di NTT Diperas

Agnes Muda (20), seorang pekerja migran, meninggal di Malaysia. Keluarga korban di Flores Timur diperas. Sampai 3 Juni 2023, sebanyak 60 PMI NTT meninggal di luar negeri.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
Jenazah Marliana Italia Ratna (31), warga Kodi, Sumba Barat Daya, NTT, dipikul relawan PMI setelah tiba di Bandara Tambolaka, Sumba Barat Daya, Minggu (4/6/2023). Marliana adalah PMI ilegal asal NTT yang meninggal di Malaysia pada 31 Mei 2023. Suami Marliana tidak sempat mengantar jenazah istrinya ke NTT karena kesulitan biaya tiket pesawat.
DOKUMEN SR LAURENTIA PI

Jenazah Marliana Italia Ratna (31), warga Kodi, Sumba Barat Daya, NTT, dipikul relawan PMI setelah tiba di Bandara Tambolaka, Sumba Barat Daya, Minggu (4/6/2023). Marliana adalah PMI ilegal asal NTT yang meninggal di Malaysia pada 31 Mei 2023. Suami Marliana tidak sempat mengantar jenazah istrinya ke NTT karena kesulitan biaya tiket pesawat.

KUPANG, KOMPAS β€” Agnes Peni Muda (20), pekerja migran ilegal asal Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, meninggal di Malaysia, Sabtu (3/6/2023). Keluarga Agnes di Pulau Solor, Flores Timur, diperas senilai Rp 6,5 juta oleh oknum yang mengatasnamakan Kedubes RI di Malaysia.

Ketua Dewan Pembina Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (Padma) Indonesia Gabriel Goa, Senin (5/6/2023), di Kupang, mengatakan, kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat memprihatinkan. Akibatnya, kasus kematian pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri terus meningkat.

Editor:
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA
Bagikan