logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บAlunan Gamelan Selonding di...
Iklan

Alunan Gamelan Selonding di Puja Waisak

Dalam peringatan Waisak, komunitas Kadamcholing Indonesia menghadirkan tradisi Nusantara. Waisak juga menjadi pengingat untuk terus praktik kebaikan untuk semua makhluk.

Oleh
NINA SUSILO
ยท 1 menit baca
Para biksu dan umat Buddha melaksanakan puja peringatan hari Waisak 2023 di Prasadha Jinnarakkhita, Jakarta, Minggu (4/6/2023). Doa dilantunkan dalam bahasa Kawi diiringi gamelan selonding.
KOMPAS/NINA SUSILO

Para biksu dan umat Buddha melaksanakan puja peringatan hari Waisak 2023 di Prasadha Jinnarakkhita, Jakarta, Minggu (4/6/2023). Doa dilantunkan dalam bahasa Kawi diiringi gamelan selonding.

โ€Ahayu dahat yan sarwa prani, mungguh ring upeksa, tan keneng tresna dwesa ring doh aparek, astu mungguha, mungguh ya dengku, Pukulun Hyang Guru Istadewata, ngulun paminta sihnira ring kasidan ika warahen adistananta. (Alangkah baiknya jika semua makhluk dapat menetap dalam keseimbangan batin, bebas dari kemelekatan dan kebencian. Semoga mereka dapat menetap dalam kondisi tersebut dan saya akan membuat mereka menetap dalam kondisi tersebut. Wahai Guru Istadewata, saya memohon berkah agar dapat melaksanakannya).โ€

Ditingkahi alunan gamelan selonding, doa untuk kebaikan semua makhluk yang disebut โ€Empat Kemuliaan Tanpa Batasโ€ dilantunkan sebagai bagian dari peringatan Trisuci Waisak umat Buddha yang tergabung dalam komunitas Kadamcholing Indonesia. Doa ini dilantunkan dalam bahasa Kawi.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan