Maestro Tenun Sumba Tergerus Zaman
Maestro atau penenun yang memahami nilai-nilai atau filosofi dari kain tenun jumlahnya kian terbatas. Di Sumba, misalnya, dari 476 penenun yang terdata pada 2022, hanya ada 19 maestro.
WAINGAPU, KOMPAS β Jumlah maestro atau penenun yang memahami nilai-nilai atau filosofi dari kain tenun di Indonesia kian langka. Di Sumba, Nusa Tenggara Timur, dari 476 penenun yang terdata, hanya tersisa 19 maestro. Kian berkurangnya maestro tenun tradisional dikhawatirkan mengancam pewarisan nilai-nilai budaya dan filosofi dari tenun tradisional yang hidup dan berkembang di masyarakat setempat.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Irini Dewi Wanti mengatakan, Kemendikbudristek pada 2022 bekerja sama dengan sejumlah ahli serta desainer tenun ikat yang berbasis di daerah dan melakukan pendataan awal ekosistem tenun di lima provinsi di Indonesia. Lima provinsi itu adalah Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.