Pemanfaatan Bioteknologi untuk Keberlanjutan Keanekaragaman Hayati

Kekayaan sumber daya alam hayati dimanfaatkan dan dikelola untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian keanekaragaman biodiversitas yang ada. Pemanfaatan bioteknologi dapat mendukung upaya keberlanjutan biodiversitas.

KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Badan Riset dan Inovasi Nasional berkolaborasi dengan Konsorsium Bioteknologi Indonesia dan Rutgers-The State University of New Jersey menggelar konferensi dan lokakarya internasional Indonesia Biotechnology Conference (IBC) Ke-8 di Denpasar, Bali, Selasa (16/5/2023). Tangkapan dari materi, yang dipaparkan Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Spesies, dan Genetik di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indra Exploitasia dalam pembukaan konferensi dan lokakarya.

DENPASAR, KOMPAS — Indonesia termasuk negara dengan keragaman biodiversitas terbesar di dunia. Kekayaan sumber daya alam hayati itu dapat dimanfaatkan dengan bioteknologi untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga keberlanjutan keragaman biodiversitas tersebut.

Dewan Penasihat Konsorsium Bioteknologi Indonesia Bambang Prasetya mengatakan, Indonesia disebut negara megabiodiversitas karena kekayaan sumber daya alam hayatinya, yang sangat luas dan sangat besar. Akan tetapi, kekayaan biodiversitas Indonesia maupun biodiversitas dunia mengalami ancaman kerusakan, yang dipengaruhi perubahan iklim, bencana alam, dan juga terdegradasi akibat perilaku manusia. “Bioteknologi dapat memberikan jawaban terhadap keberlanjutan biodiversitas dan juga pemanfaatan biodiversitas untuk kebutuhan manusia,” kata Bambang di Kota Denpasar, Bali, Selasa (16/5/2023).